Autisme Bukan Kutukan!



Setiap tanggal 2 April diperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia. Peringatan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa autisme bisa muncul di kalangan manapun dan kapanpun.



Autisme bukan kutukan. Sayangnya, masih ada yang mengolok-olok bahkan mengucilkan penderita autisme.Hingga kini, penyebab pasti dan pengobatan bagi penderita autisme belum terpecahkan. Padahal, perkembangan jumlah penderitanya kian mengkhawatirkan. Penyakit ini menyerang 1 dari 88 anak.

Apa penyebab autisme?


Banyak orangtua dibuat bertanya-tanya, apakah yang telah melakukan di masa lalu hingga menyebabkan anak mereka mengalami autisme. Beberapa kasus menunjukkan faktor genetik menjadi dasarnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa orangtua dari keluarga dengan autis lebih cenderung memiliki anak autis, dan keluarga dengan satu anak autis memiliki kesempatan lebih dari satu anak dengan autis.

Autisme disebabkan oleh gizi buruk?


Tampaknya tidak ada hubungan antara keduanya. Beberapa penelitian menunjukkan risiko autisme lebih tinggi pada anak dengan ibu yang hamil usia tua. Masalah polusi udara, orangtua obesitas, terlahir prematur hingga menggunakan obat penenang saat kehamilan turut mendukung risiko autisme pada anak.

Autisme menyerang otak?


Daerah tertentu di otak, termasuk cerebral cortex dan cerebellum, ada kemungkinan memainkan peran akan autisme. Daerah-daerah ini dianggap bertanggung jawab untuk konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood. Penyimpangan dalam tingkat neurotransmiter, seperti dopamin dan serotin, juga dikaitkan dengan autisme.

Follow On Twitter