Bangkitnya Animasi Indonesia





- Astu Prasidya, Head of Visual & Concept Development PT Digital Global Maxinema, menjelaskan alasan mengapa memilih untuk bergerak di dunia animasi. Kenapa dunia animasi? Karena di Indonesia belum ada industri dunia animasi, jelas Astu saat ditemui Oktomagazine di Balai Kartini pada Hellofest 8 beberapa waktu lalu. Karena itu, saya bersama tim sepakat untuk membuat film-film animasi yang berkualitas, untuk membangun industri animasi di Indonesia,tambahnya.

Astu juga mengatakan beberapa kelebihan yang diproduksi, bila dibandingkan dengan karya-karya animasi produksi luar negeri. Ia menjelaskan bahwa karya animasinya tersebut lebih menjelaskan dan menggambarkan tentang kebudayaan Indonesia. Contohnya adalah animasi yang berjudul Songgo-Rubuh. Animasi tersebut menjelaskan tentang budaya Jawa yang merepresentasikan budaya Indonesia, jelasnya lebih lanjut.

Songgo-Rubuh itu sendiri bercerita tentang dua orang penjaga gerbang Kerajaan di Jawa, Astu coba mengungkapkan isi cerita dari salah satu animasinya. Mereka berdua adalah dua tokoh yang punya perbedaan karakter yang sangat mencolok.

Songgo, tokoh pertama, itu seorang yang polos dan baik kepada semua orang. Sedangkan Rubuh, mempunyai karakter yang bisa dibilang buruk. Dia adalah tokoh yang suka marah-marah, sering merasa iri. Pokoknya mereka berdua sangat berbeda 180 derajat. Tapi saling berteman, jelasnya.

Dalam karya animasinya tersebut, Astu mengatakan bahwa konsep cerita Songgo-Rubuh mirip dengan lakon Ketoprak. Saya dan teman-teman punya konsep bahwa animasi ini berlatarbelakang seperti panggung ketoprak. Mereka berdua, Songgo dan Rubuh, harus memainkan sebuah peran dalam lakon tersebut, jelas Astu. Lakon tersebut mereka mainkan dengan latar belakang mirip ketoprak, dengan papan-papan triplek yang membentuk gerbang yang mereka harus jaga.

Serial animasi yang akan segera dapat ditonton oleh pecinta animasi Indonesia di sebuah stasiun televisi nasional pada pertengahan 2012 mendatang. Songgo-Rubuh juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai The Best Animation di Hellofest 8. Dalam produksi Songgo-rubuh dan Kuku Rock You, Astu bersama Wiryadi Dharmawan berperan menjadi Sutradara.

Di kesempatan tersebut, Astu yang ditemui di Balai Kartini juga menjelaskan salah satu karyanya yang berjudul Kuku Rock You. Astu mengatakan bahwa ada perbedaan di antara kedua serial animasi tersebut. Kalau Songgo-Rubuh bercerita dan membawa tentang budaya Indonesia, Kuku Rock You membawa kisah tentang kehidupan sekelompok ayam yang hidup di sebuah kampung di pinggiran kota besar.

Kuku Rock You secara garis besar menceritakan tentang kehidupan para ayam yang dipelihara oleh seseorang di dalam sebuah kandang. Yang membuat kisah ini menjadi unik adalah kehidupan ayam-ayam tersebut yang dipersonifikasi. Mereka memang tinggal di dalam kandang. Tapi kandang tersebut berbentuk seperti apartemen dan punya kehidupan seperti manusia biasa, jelas Astu.

Astu lebih lanjut mengatakan bahwa ia percaya bahwa cerita animasi yang ia buat akan mendapatkan sambutan di masyarakat. Ia beralasan bahwa animasi karyanya tersebut, beserta dengan tokoh dan jalan ceritanya, memang belum pernah ada di Indonesia. Lebih jauh lagi, kami memang benar-benar memikirkan animasi secara detail dan gaya visual, lanjut Astu.

Kehadiran dua animasi berjudul, Songgo-Rubuh dan Kuku Rock You, memang diharapkan akan membangkitkan dunia animasi di Indonesia sekaligus semakin mewarnai dunia hiburan di tanah air.

PT Digital Global Maxinema yang berlokasi di Malang telah membuktikan prestasinya. Tidak harus ada di pusat Negara untuk memproduksi karya yang bagus dan diterima industri nasional bahkan internasional. Kami memang berada di Malang tetapi kami berusaha untuk membuka jaringan seluas-luasnya. Semoga apa yang kami lakukan bisa menginspirasi para animator lainnya yang sedang berjuang di kota-kota lainnya, pesan Astu.

Kita tunggu kehadiran Songgo-Rubuh dan Kuku Rock You sebagai tontonan animasi yang berkualitas asli Indonesia!


Follow On Twitter